Persamaan Hammet
Dalam
mencari hubungan antara struktur kimia dan aktivitas biologis dapat dilakukan
pendekatan-pendekatan dengan menggunakan parameter fisika-kimia. Dengan
mengetahui hubungan kuantitatif antara parameter fisika-kimia dan aktivitas
biologis, maka dapat diketahui peranan dari gugus yang menyebabkan perubahan sifat fisika-kimia yang
berhubungan dengan aktivitas biologisnya. Parameter elektronik memberikan nilai
yang merupakan ukuran tingkat kekuatan menyumbangkan elektron atau menarik
elektron. Dari parameter-parameter elektronik yang ada, yang banyak dipakai
untuk menghubungkan struktur kimia dan aktivitas biologis adalah tetpan sigma
(σ) dari Hammet. Tetpan sigma (σ) Hammet merupakan ukuran dukungan substituen
terhadap efek elektronik senyawa induk. Tetpan substituen Hammet digunakan
untuk memprediksi tetapan kesetimbangan dan tetpan laju reaksi kimia. Nilai
sigma (σ) tergantung pada sifat dan posisi substituen pada senyawa induk.
Suatu reaksi polar terjadi karena interaksi
antara sebuah nukleofil dengan sebuah elektrofil. Kekuatan interaksi dan afinitas
reaksi tersebut umumnya dikuasai oleh kekuatan nukleofil dan elektrofil
pereaksi. Gugus substituen yang tidak mengalami reaksi namum berlokasi di dekat
pusat reaksi mengganggu kekuatan tersebut melalui penarikan elektron atau
penyumbangan elektron. Substituen pemberi elektron meningkatkan kekuatan
nukleofil (kebasaan) dan menurunkan kekuatan elektrofil (keasaman); hal yang
sebaliknya terjadi pada substituen penarik elektron yang akan meningkatkan
kekuatan elektrofil dan menurunkan kekuatan nukleofil pereaksi.
Pada tahun 1937 Hammett mengusulkan suatu hubungan kuantitatif
untuk menghitung pengaruh substituen terhadap reaktivitas molekul, hubungan ini
disebut persamaan Hammett.
Log k/ko
= σρ........................(1)
dengan k = tetapan hidrolisis ester tersubstitusi meta atau
para,
ko = tetapan hidrolisis
yang bekaitan dengan senyawa tak tersubstitusi,
σ = tetapan substituen,
ρ = tetapan reaksi.
σ = tetapan substituen,
ρ = tetapan reaksi.
Persamaan ini
menggambarkan pengaruh substituen polar posisi meta atau para terhadap sisi
reaksi turunan benzena. Persamaan Hammet tidak berlaku untuk substituen pada
posisi orto karena adanya efek sterik, dan juga terhadap turunan alifatik
karena pelintiran rantai karbon dapat menimbulkan aksi sterik. Suatu alur log k/ko
lawan σ adalah linier, dan kemiringannya adalah ρ. Tetapan substituen σ
ditetapkan dengan Persamaan 2.
σ = log K/Ko......................(2)
dengan Ko menyatakan
tetapan ionisasi asam benzoat, dan K adalah tetapan ionisasi turunan
asam benzoat. Persamaan 2 mengukur efek polar substituen relatif terhadap
hidrogen, efek ini tidak tergantung pada sifat reaksi. Efek induksi dan efek
mesomeri keduanya terkandung dalam Persamaan 2. Tetapan reaksi ρ mengukur
kerentanan reaksi terhadap efek polar, tetapan ini tergantung pada reaksi.
Persamaan Hammett menghubungkan
perubahan yang diamati pada konstanta kesetimbangan atau laju terhadap
perubahan sistematis dalam substituen yang mengatur kemampuan
menyumbangkan/mendonorkan elektron. Ini merupakan contoh hubungan yang linear antara
energi bebas sebagai perubahan pada log K linier dengan efek substituen (l). Hammett mencatat bahwa substituen
tertentu pada cincin aromatik dari asam benzoat akan mempengaruhi keasamannya (∆pKa)
dengan cara yang sama karena akan mempengaruhi reaksi lainnya. Sebagai contoh,kelompok
meta-kloro akan mempengaruhi pKa asam benzoat dengan cara yang serupa dengan
asam fenilasetat (walaupun pada tingkat yang bebeda). Hammet mengukur efek substituen
pada reaksi apa pun dengan menentukan parameter substituen elektronik empiris (σ),
yang berasal dari konstanta keasaman asam benzoat tersubstitusi.
![](file:///C:\Users\ACER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
Persamaan Hammett
menghubungkan besaran konstanta kesetimbangan relatif terhadap konstanta reaksi
ρ dan konstanta substituen σ.
log
(KX / KH) = ρσ or pKH – pKX = ρσ
Konstanta reaksi adalah ukuran seberapa sensitif reaksi tertentu
terhadap perubahan efek elektronik dari kelompok substituen. Baik tanda dan besarnya konstanta reaksi menunjukkan tingkat
kenaikan muatan selama kemajuan reaksi.
Bahan diskusi :
1. Apa
yang mempengaruhi konstanta reaksi (k)?
2. Bagaimana
jika nilai ρ<0 atau ρ>0 ?
Sumber :
Jaffe, H.H. A Re-examination of the Hammett equation,
Chem. Rev., 1953, 53, 191.
R.P. Schwarzenbach; P.M.
Gschwend; D.M. Imboden. Environmental
Organic Chemistry, 2nd Ed., , Wiley-Interscience Publishers, 2003, chapter
8, pp 253-268.
Firdaus, M.S. 2009. Kimia Organik Fisis . Makasar : UNHAS.
trimaksih buat materi yang disampaikan
BalasHapussaya akan membantu untuk menjawab
1. konstanta reaksi yang dimaksud bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut, suhu dan lain sebagainya
2. reaksi dengan ρ<0 lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan negatif ρ>0 disukai oleh penyimpangan elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan positif
Menurut saya, yang mempengaruhi konstanta reaksi tersebut bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut dan suhu. Selanjutnya jika reaksi p<0 lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatannya negatif, sehingga
BalasHapusP>0 lebih disukai oleh kelompok penyimbang elektron sehingga terjadi stabilisasi muatannya positif.
terimakasih atas materinya.
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan kedua. menurut saya, jika nilai p<0 maka akan terjadi stabilisasi muatan negatif karena lebih disukai oleh kelompok penarik elektron. sedangkan jika p>0 maka akan terjadi stabilisasi muatan positif karena lebih disukai oleh penyeimbang elektron.
Materi yang menarik puja. Berdasarkan pertanyaan yang diajukan, Pertama konstanta reaksi yang dimaksud bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut, suhu dan lain sebagainya. dan pertanyaan kedua reaksi dengan ρ<0 lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan negatif ρ>0 disukai oleh penyimpangan elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan positif.
BalasHapusTerimakasih untuk materinya. Menurut saya
BalasHapus1..konstanta reaksi yg dimaksud bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut , sifat gugus pergi,dll
2. Reaksi dengan nilai negatif p<0 ini lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan negatif sedangkan
P>0 disukai oleh penyimbang elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan positif.
semoga bermanfaat.
Terimakasih atas materinya :)
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan anda..
untuk pertanyaan pertama, menurut saya konstanta reaksi bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut, suhu dan faktor lainnya..
2. reaksi dengan ρ<0 akan lebih disukai oleh penarik elektron sehingga akan terjadi stabilisasi muatan negatif ρ>0 disukai oleh penyimpangan elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan positif...
Menurut saya yang mempengaruhi konstanta reaksi yaitu sangat bergantung pada sifat reaksi kiia serta kondisi reaksi seperti pelarut, sifat gugus pergi dan lainnya, untuk nilai ρ<0 akan lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan negatif begitulah sebaliknya untuk nilai ρ>0
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusmenurut saya, konstanta reaksi yang tersebut bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut, suhu dan lain yang lainnya.
BalasHapusselanjutnya , ρ<0 lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan negatif ρ>0 disukai oleh penyimpangan elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan positif.
Hai puja:)
BalasHapusMenurut saya yang mempengaruhi konstanta reaksi tersebut bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut dan suhu.
2.jika reaksi p<0 lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatannya negatif, sedangkan P>0 lebih disukai oleh kelompok penyimbang elektron sehingga terjadi stabilisasi muatannya positif. Terimakasih
terima kasih pemaparannya puja saya mencoba menjawab pertanyaan pertama yang mempengaruhi konstanta reaksi bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut, suhu dan lain sebagainya
BalasHapusterimakasih atas materinya.
BalasHapusmenurut saya konstanta rx di pengaruhi oleh sifat rx kimia dan kondisi dari rx itu sendiri.
untuk nilai reaksi ρ<0 maka rx trb muatanya negatif karena lebih cenderung disukai oleh gugus penarik elektron. sedangkan ρ>0 cenderung lebih disukai oleh gugus pendorong elektron sehingga muatanya positif
terima kasih atas materinya puja. menurut saya yang mempengaruhi konstanta reaksi bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi lain seperti pelarut, suhu dan yang lainnya.
BalasHapusterimakasih disini untuk konstanta reaksi yang dimaksud bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut, suhu dan lain sebagainya
BalasHapus2. reaksi dengan ρ<0 lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan negatif ρ>0 disukai oleh penyimpangan elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan positif
Terimakasih penjelasannya.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab pertanyaan anda
1.konstanta reaksi yg dimaksud bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut , suhu dll
2. Reaksi dengan p<0 lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan negatif
P>0 disukai oleh penyimbang elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan positif
materi yang sangat menari saya akan menjawab pertanyaan nomor 2 jika reaksi p<0 lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatannya negatif, sehingga
BalasHapusP>0 lebih disukai oleh kelompok penyimbang elektron sehingga terjadi stabilisasi muatannya positif.
Hai Puja. Menurut saya,
BalasHapus1. yang mempengaruhi konstanta reaksi adalah kondisi reaksi maupun sifat reaksinya.
2. apabila pada reaksi ρ<0 maka akan terjadi stabilisasi muatan negatif ( disukai gugus penarik elektron) sedangkan ρ>0 maka akan terjadi stabilisasi muatan positig (disukai gugus pendorong elektron)
Jika ada yg salah mohon dimaafkan.terimaksih. Semoga membantu
Terimakasih atas penjelasannya puja
BalasHapusSaya ingin mencoba menjawab pertanyaan yang telah anda ajukan
menurut saya untuk
1.konstanta yang disebutkan dapat bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut , suhu dll
2. Reaksi dengan p<0 lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan negatif
P>0 disukai oleh penyimbang elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan positif
terimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat, menurut saya untuk pertanyaan kedua Reaksi dengan p<0 lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan negatif
BalasHapusP>0 disukai oleh penyimbang elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan positif.
Terimakasih atas materi yang saudari jelaskan, sangat bermanfaat
BalasHapusBaiklah disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan yang saudari ajukan
1. Yang mempengaruhi konstanta reaksi adalah sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut
Terimakasih :)
Reaksi dengan ρ<0 lebih disukai oleh penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan, sedangkan negatif ρ>0 disukai oleh penyimpangan elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan positif.
BalasHapusTerimakasih atas materinya
BalasHapussaya akan membantu untuk menjawab pertanyaan anda, menurut saya
1. konstanta reaksi yang dimaksud bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut, suhu dan lain sebagainya
2. reaksi dengan ρ<0 lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan negatif ρ>0 disukai oleh penyimpangan elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan positif
terimakasih atas materinya. saya akan mencoba menjawab pertanyaan saudara.
BalasHapus1. konstanta reaksi yang dimaksud bergantung pada sifat reaksi kimia serta kondisi reaksi seperti pelarut, suhu, dan yang lainnya.
2. reaksi dengan p<0 lebih disukai oleh kelompok penarik elektron sehingga terjadi stabilisasi muatan negatif sedangkan p>0 disukai oleh penyumbang elektron sehingga terjadi stabilisasi muata positif